Kapal yang kami naiki hari itu sangatlah lama berlabuhnya. Hampir dua jam aku, suami, dan anak-anak berada dalam kapal angkut penumpang ini. Panas. Aku duduk sendirian di bagian bawah. Sedangkan anak-anak di bagian atas kapal dihibur ayahnya dengan berfoto-foto. Untunglah...
Hari itu, kami berencana mengunjungi Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.
 |
pengambilan gambar dengan kamera samsung |
Dari Bogor perjalanan sekitar 3 jam sampai pelabuhan muara angke. Kami berangkat jam 4 pagi dan sampai di muara angke sekitar jam 7 pagi. Sesampai di pelabuhan, kami masih menunggu kapal yang menuju pulau tidung. Saat guide kami datang, kami langsung dipandu menuju kapal. Tetapi kapal tak langsung bwrangkat. Menunggu penumpang penuh dulu baru kapal berangkat. Dan itu lama.
Setelah hampir 2 jam (gilaaak, 2 jam!) Akhirnya kapalpun berangkat.
Perjalanan dengan kapal penumpang dari muara angke sekitar 3 jam. Untung anak-anak ga bosen. Kami sengaja memilih berangkat dari muara angke, nanti pulang dari pulau tidung ke Jakarta, baru kami melalui marina ancol. Ini supaya sava gibe punya kenangan kecil merasakan 2 kapal berbeda.
Sampai di sana kami diantar menuju rumah menginap yang sudah dipesan sebelumnya, dengan tarif 300 ribu per malam. Rumah penginapan kami cukup luas dengan dua kamar tidur. Hanya kamar ya. Tidak ada dapur. Karena untuk makan, kami sudah disediakan. Atau mau jajan makan, disana tidak sulit, karena banyak cafe kecil yang harganya juga ga mahal.
Sebenarnya ada apa saja siy di Pulau Tidung? Banyak.
Pulau Tidung berada di kepulauan seribu Selatan. Terbagi menjadi dua, yaitu pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Pulau Tidung menawarkan beberapa wisata bahari, seperti menyelam, snorkling dan diving, serta penelitian terumbu karang. Ada juga area air softgun dan banana oat.
Yang juga menarik dari pulau tidung adalah adanya jembatan cinta. Disebut jembatan cinta karena jembatan ini menjadi penyambung antara pulau tidung besar dengan Pulau Tidung Kecil.
Setelah istirahat sebentar dan makan siang, kami langsung menuju area permainan point ball. Bermain paint ball ini seru ya. Bisa meluapkan emosi terpendam kita, nembakin orang-orang...hahaha. Oiya, bermain point ball di sini tidak bahaya. Peluru yang kena ke badan kita ga sakit sama sekali kok karena pelurunya dari plastik.
Selesai ber-paint ball, kami menuju pantai....Bermain dengan pemandangan yang super.
Keesokan sore kami harus kembali pulang. Pulang kami menggunakan kapal predator yang menuju palabuhan marina ancol. Kami diantar oleh guide kami, mas Tole. Sambil menunggu panggilan penumpang, mas Tole yang asli warga Pulau Tidung ini bercerita. Bahwa Pulau Tidung terdiri dari 4 RW dan 29 RT. Dengan jumlah penduduk sekitar 5000an jiwa. Banyak juga kan.
Catatan :
- Harga tiket Kapal Predator 176 ribu/orang (menuju Marina Ancol), isi penumpang 230 orang. Lama perjalanan 1 jam. Kapal ini tidak setiap saat ada. Tergantung jumlah penumpang yg booking hari itu.
- Harga tiket Kapal Tradisional/kayu 40ribu/orang (menuju muara angke). Lama perjalanan 3-4 jam.
- Harga rumah menginap 300 ribu/keluarga/rumah/malam.
- Harga tiket permainan Softgun 35 ribu/orang.
- Berminat ke Pulau Tidung? Hubungi saja mas Tole di 085768867450.
*semua pengambilan gambar menggunakan kamera samsung